Atribut
Inovasi dan Tingkat Inovasi
Pendahuluan
Pendidikan saat ini menghadapi berbagai tantangan
dan persoalan,diantaranya adalah :
1.Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan
sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
2.Berkembangnya ilmu pengetahuan yang modern.
3.Berkembangnnya teknologi yang modern.
Dan semakin berat lagi dirasakan jika persoalan
datang baik dari dalam maupun luar sistem pendidikan itu sendiri diantaranya
adalah :
1.Sumber-sumber yang makin terbatas dan belum
dimanfaatkannya sumber yang ada secara efektif dan efisien.
2.Sistem pendidikan yang masih lemah dengan tujuan
yang masih kabur, kurikulum belum serasi , relevan,suasana belum menarik
dan sebagainya.
3.Pengelolaan pendidikan yang belum mekar dan
mantap,serta belum peka terhadap perubahan dan tuntutan keadaan baik masa kini
maupun masa akan datang.
4.Masih kabur dan belum mantapnya konsepsi tentang
pendidikan dan interpretasinya dalam praktik.
Dari semua masalah diatas untuk menghadapinya
diperlukan gagasan-gagasan baru atau ide-ide baru dalam pendidikan yang
dinamakan inovasi pendidikan.
Inovasi ini akan cepat menyebar atau diterima oleh adopter
tergantung pada karakteristik inovasi itu sendiri dan kebutuhan adopter.Namun
menurut Zaltman, Ducan dan Holbel bahwa
cepat atau lambatnya diterima oleh masyarakat dipengaruhi oleh atribut inovasi.
Dalam makalah penulis mebuat hal-hal apa saja yang
termsuk atribut inovasi serta karakteritik inovasi.
Pembahasan
Karakteristik inovasi
Suatu inovasi jika didifusikan kepada calon adopter, maka yang dilakukan
oleh calon adopter adalah melakukan penilaian atas karakteristik dari inovasi
tersebut setelah mereka memiliki pengetahuan yang cukup mengenai inovasi
tersebut. Penilaian tentu saja dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya setelah
calon adopter memperoleh informasi yang cukup mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan inovasi. Penilaian yang dilakukan oleh calon adopter
didasarkan kepada persepsi masing-masing, dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang
pribadi dan sosialnya.Persepsi adopter terhadap sesuatu biasanya berkenaan
dengan keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, kemudahan diamati, dan
kemungkinan dicoba dari inovasi.
Cepat atau lambatnya penerimaan inovasi oleh
masyarakat dipengaruhi oeh karaktristik
inovasi itu sendiri misalnya penyebaarluasan penggunaan kalkulator dan blue
jean dalam waktu 1 sampai 5 tahun sudah merata keseluruh Amerika Serikat
sedangkan penggunaan sabuk pengaman bagi pengendara mobil baru tersebar merata
sampai beberapa puluh tahun.Everette M Rogers (1993:14-16) mengemukakan
karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan
inovasi,sebagai berikut:
1.Keuntungan Relatif,yaitu sejauh mana inovasi
dianggap menguntungkan bagi penerimanya.Tingkat keuntungan atau kemanfaatan
suatu inovasi dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya atau mungkin dari
faktor status sosial(gengsi), kesenangan, kepuasan atau karena mempunyai
komponen yang sangat penting.Makin menguntungkan bagi penerima makin cepat
tersebarnya inovasi.
2.Kompatibel(compatibility) ialah tingkat kesesuaian
inovasi dengan nilai(values),pengelaan lalu dan kebutuhan dari penerima.Inovasi
yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang diyakini oleh penerima tidak
akan diterima secepat inovasi yang sesuai dngan norma yang ada.Misalnya
penebarluasan penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat yang keyakinan agamanya
melarang penggunaan alat tersebut.maka tentu saja peneyebar inovasi akan
terhambat.
3.Kompleksitas(complexy) ialah tingkat kesukaran
untuk mmehami dan menggunakan inovasi bagi penerima.Suatu inovasi yang mudah
dimengerti dan mudah digunakan oleh
penerima akan cepat tersebar,sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar
digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebaranya.Misalnya masyrakat pedesaan yang tidak mengetahui
tentang teori penyebaran bibit penyakit melalui kuman ,diberitahu oleh penyulyh
kesehatan agar membiasakan memasak air yang akan diminumkarena air yang tidak
dimasak jika diminum dapat menyebabkan sakit perut .Tentu ajakan ini sukar
diterima .Makin mudah dimengerti suatu inovasi akan makn cepat diterima oleh
masyarakt.
4.Trialiabilitas (trialibility)ialah dapat
dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerimanya.
Suatu inovasi yang dicoba akan diterima oleh masyarakat daripada inovasi yang tidak dapat dicoba
lebih dulu.Misalnya penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi gogo akan cepat
diterimaoleh masyarakat jika masyarakat dapat mencoba menanam dan dapat melihat
hasilnya.
5.Dapat diamati(observability) ialah mudah tidaknya
diamati suatu hasil inovasi
Atribut Inovasi
Atribut inovasi adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi cepat
lambatnya laju suatu inovasi untuk diadopsi oleh anggota sistem sosial. Atribut
inovasi juga dapat diartikan sesuatu yang dapat mempengaruhi suatu inovasi
diterima atau tidak oleh suatu anggota sistem sosial.
Zaltman, Duncan dan Holdbek megemukakan bahwa cepat
lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh atribut inovasi sendiri.
Berikut beberapa atribut inovasi menurut(Zaltman,1973:
32-50)
1.Pembiayaan (cost)
1.Pembiayaan (cost)
Cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh
pembiayaan pada awal penggunaan ataupun pembiayaan untuk pembinaan
selanjutnya.Walaupun diketahui pula bahwa biasanya tingginya pembiayaan ada
kaitanya dengan kualitas inovasi itu sendiri .Misalnya penggunaan modul di
sekolah dasar.
2.Balik moda(Return to investmen)
Atribut ini hanya ada pada inovasi dibidang
perusahaan dan industri.Untuk pendidikan atribut ini sukar dipertimbangkan
karena hasil pendidikan tidak dapat diketahui nyata dalam waktu singkat.Suatu
inovasi akan mudah dilaksanakan kalau hasilnya dapat dilihat sesuai dengan
modal yang dikeluarkan
3.Efisiensi
Inovasi akan cepat diterima jika pelaksanaanya dapat
menghemat waktu dan terhindar dari berbagai macam hambatan.
4.Resiko dan ketidakpastian(Risk and Uncertainty)
Untuk penyebaran inovasi perlu mempertimbangkan resiko
yang akan terjadi.
5.Mudah dikomunikasikan(Communicability)
Artinya sutu inovasi akan cepat diterima adopter
jika mudah dikomunikasikan dan disebarluaskan.
6.Kompatibilitas(Compatibility)
Suatu inovasi akan cepat diterima jika sesuai dengan
kebutuhan,keyakinan,norma,pengalaman masa lalu
tentang inovasi,pendidikan dan tingkat ekonomi penerimanya.
7.Kompleksitas(Complexity)
Jika inovasi sukar atau sulit dimengerti maka akan
sulit penyebaranya.Tingkat kesukaran ini meliputi konsepdan cara menggunakanya.
8.Status Ilmiah(Scientific status)
Jika inovasi memenuhi syarat ilmiah maka akan mudah
diterima kebenaranya oleh masyarakat .Inovasi yang berstatus ilmiah akan
memenuhi syarat kehandalanya (reliaable),valid dan dapat digunakan.
9.Kadar keaslian (point of origin)
Pada dasarnya masyarakat menyukai barang yang asli
dengan dasar pemikiran barang yang asli kualitasnya lebih baik.Namun jika kita
lihat dari sudut pandang yang lain barang tiruan kadang justru lebih menarik
misal karena bentuknya hyang lebih indah atau harganya yang relatif murah.
10. Dapat dilihat kemanfaatanya (Perceived relatif
advantage)
Invasi yang dapat didemonstrasikan baik cara
menggunakanya maupun hasilnya,akan tampak kemanfaatanya bagi
penerima,sehingga akan cepat diterima.
11.Dapat dilihat batas sebelumnya, suatu inovasi
akan makin cepat diterima oleh masyarakat apabila dapat dilihat batas
sebelumnya.
12.Keterlibatan sasaran perubahan ,inovasi dapat mudah
diterima oleh masyarakat apabila warga masyarakat diikutsertakan dalam setiap proses yang dijalani.
13.Hubungan interpersonal, jika hubungan
interpersonal baik maka dapat mempengaruhi temanya untuk menerima inovasi.
14.Kepentingan umum dan pribadi (publicness versus
privateness), Inovasi yang bermanfaat untuk kepentingan umum akan lebih cepat
diterima daripada inovasi yang ditujukan pada kepentingan sekelompok saja.
15.enyuluh Inovasi (gatekeepers) Untuk melancarkan hubungan dalam usaha
mengenalkan inovasi kepada organisasi sampai organisasi mau menerima inovasi
diperlukan sejumlah orang yang diangkat menjadi penyuluh inovasi.Misalnya
penyuluh KB.
Dengan berbagai macam atribut inovasi yang dapat
mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan suatu inovasi.
Tingkat Adopsi
Tingkat adopsi adalah kecepatan yang
relatif dimana sebuah inovasi diadopsi oleh anggota dari sistem sosial.
- Inovasi dipengaruhi keputusan dari individu yang biasanya diadopsi dengan cepat daripada sebuah inovasi yang diadopsi oleh organisasi.
- Evaluasi inovasi oleh individu berasal dari pengalaman pribadi, persepsi, serta jaringan antar individu mengarahkan proses difusi dan menentukan tingkat adopsi inovasi.
Tingkat adopasi
dipengaruhi oleh
(a) jenis keputusan
inovasi (opsional, kolektif atau atas dasar otoritas),
(b) jenis saluran
komunikasi yang digunakan,
(c) norma, sifat kesalingterhubungan individu,
dst. dalam komunitas adopter.
(d) upaya agen perubahan.
Selain itu, ditemukan
bahwa
(a) sampai tingkat kesadaran inovasi mencapai
20-30% tingkat adopsi rendah, sedangkan setelah ambang tersebut tingkat
kesadaran dan tingkat adopsi meninggi (b) overadopsi adalah fenomena inovasi
diadopsi padahal menurut para ahli sebaiknya tidak diadopsi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kecepatan Adopsi
Memprediksi keinovativan adalah upaya menerapkan suatu cara dan hasil penelitian untuk dapat memperkirakan atau meramalkan suatu penyebaran inovasi di masa yang akan datang.
Prosedur statistik yang dikembangkan untuk menganalisis dan menjelaskan varian dalam suatu variabel terikat dalam kaitannya dengan berbagai variabel bebas adalah korelasi ganda. Tujuan utama korelasi ganda adalah untuk memprediksi varian maksimum dalam variabel terikat yang dalam hal ini adalah keinovativan.
Variabel prediktor yang paling banyak diteliti dan dihubungkan dengan keinovativan adalah atribut inovasi. Bagaimanapun hasil-hasil penelitian tersebut dapat dimanfaatkan untuk memprediksi kecepatan adopsi inovatif. Beberapa pendekatan yang berguna untuk membantu memprediksi keinovativan antara lain adalah melalui :
1. Ekstrapolasi dari kecepatan adopsi inovasi di masa lampau untuk inovasi lain di masa depan
2. Mendiskripsikan inovasi hipotesis pada adopter yang berpotensi dan menilai atributnya untuk memprediksi kecepatan adopsi
3. Dengan penelusuran penerimaan suatu inovasi pada tahap sebelum difusi atau ketika dalam ujicoba.
Tidak ada satu teknik pun yang paling sempurna untuk memprediksi kecepatan adopsi suatu inovasi di masa depan. Penelitian tentang prediksi keinovativan akan lebih berguna jika diarahkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempegaruhi keputusan inovasi oleh individu.
Selain variabel prediktor di atas ada beberapa hal yang berdasarkan pengalaman dapat digunakan untuk memprediksi keinovativan, yaitu masalah penamaan inovasi dan posisi penempatan inovasi atau ‘positioning’, serta usaha agen pembaharuan.
Memprediksi keinovativan adalah upaya menerapkan suatu cara dan hasil penelitian untuk dapat memperkirakan atau meramalkan suatu penyebaran inovasi di masa yang akan datang.
Prosedur statistik yang dikembangkan untuk menganalisis dan menjelaskan varian dalam suatu variabel terikat dalam kaitannya dengan berbagai variabel bebas adalah korelasi ganda. Tujuan utama korelasi ganda adalah untuk memprediksi varian maksimum dalam variabel terikat yang dalam hal ini adalah keinovativan.
Variabel prediktor yang paling banyak diteliti dan dihubungkan dengan keinovativan adalah atribut inovasi. Bagaimanapun hasil-hasil penelitian tersebut dapat dimanfaatkan untuk memprediksi kecepatan adopsi inovatif. Beberapa pendekatan yang berguna untuk membantu memprediksi keinovativan antara lain adalah melalui :
1. Ekstrapolasi dari kecepatan adopsi inovasi di masa lampau untuk inovasi lain di masa depan
2. Mendiskripsikan inovasi hipotesis pada adopter yang berpotensi dan menilai atributnya untuk memprediksi kecepatan adopsi
3. Dengan penelusuran penerimaan suatu inovasi pada tahap sebelum difusi atau ketika dalam ujicoba.
Tidak ada satu teknik pun yang paling sempurna untuk memprediksi kecepatan adopsi suatu inovasi di masa depan. Penelitian tentang prediksi keinovativan akan lebih berguna jika diarahkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempegaruhi keputusan inovasi oleh individu.
Selain variabel prediktor di atas ada beberapa hal yang berdasarkan pengalaman dapat digunakan untuk memprediksi keinovativan, yaitu masalah penamaan inovasi dan posisi penempatan inovasi atau ‘positioning’, serta usaha agen pembaharuan.
Kesimpulan
Cepat lambatnya
penerimaan inovasi oleh masyarakat dipengaruhi oleh karakteristik inovasi itu
sendiri.Rogers mengemukakan lima macam karakteristik inovasi yaitu: keuntungan
relatif, kompatibel, kompleksitas,triabilitas dan dapat diamai.Dan demikian
juga dengan atribut inovasi mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan suatu
inovasi.Tingkat adopsi dipenaruhi oleh
jenis keputusan inovasi (opsional, kolektif atau atas dasar
otoritas), jenis saluran komunikasi yang
digunakan, norma, sifat kesalingterhubungan
individu, dst. dalam komunitas adopter dan .upaya agen perubahan.
Daftar Pustaka
Everette
M.Rogers. (1983 . Diffusion of Innovation. New York: The Free Press A Division of Macmilan Publishing
Co.Inc
Gerald Zaltman,
Robert Duncan, Johny Holbek.(1973).Innovation and Organization .A.
Willey –Interscience Publication John
Willey and Sons ,New York.London ,Sydney, Toronto
Udin
Syaefudin.(2008). Inovasi Pendidikan. Bandung. Alpabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar